Non-oil domestic exports contracted

Non-oil domestic exports contracted 8.4% y/y in August, weaker than expectations. On a m/m sa basis, exports fell 4.6%, erasing the 2.5% gain in July. The softness was driven by a sharp, 29% y/y contraction in petrochemicals due to earlier-than-usual refinery maintenance schedules, which exacerbated the effect of a further drop in oil prices.

"Despite today's weaker-than-expected print, Singapore is still expected to benefit from the broader external pickup. This is also consistent with the MTI's cautiously optimistic view over the prospects for H2, which cited a gradual, albeit "uneven" pick-up in US and euro area growth, which should offset a weaker growth outlook in China and Asean", says Barclays.

In any case, a more important determinant for Q3 GDP is the August IP report, which will be released on 25 September. Growth and inflation in Singapore have fallen, but not by enough to trigger further MAS easing.

The MAS remains firmly focused on the key medium-term core inflation driver, the tight labour market, while the outcome of the 11 September general election ensures the continuity of current economic policies.

"With a lower potential growth rate, the output gap is likely to be slightly negative this year. As such, we expect no policy change to the SGD NEER policy parameters at the upcoming October MPS", added Barclays.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ekspor domestik non-minyak dikontrak 8,4% y / y di bulan Agustus, lebih lemah dari ekspektasi. Pada pagi / m dasar sa, ekspor turun 4,6%, menghapus keuntungan 2,5% pada bulan Juli. Kelembutan didorong oleh SHARP, 29% y / y kontraksi di Petrokimia karena sebelumnya dari biasanya Jadwal pemeliharaan kilang, yang diperburuk Pengaruh Drop lebih lanjut dalam Harga Minyak. "Meskipun hari ini menjadi lebih lemah dari yang diharapkan cetak, Singapura masih diharapkan untuk mendapatkan keuntungan dari pickup eksternal yang lebih luas. Hal ini juga konsisten dengan pandangan MTI optimis atas prospek untuk H2, yang mengutip bertahap, meskipun "tidak merata" pick-up di AS dan pertumbuhan kawasan euro, yang harus mengimbangi pertumbuhan di Cina dan ASEAN menjadi lemah Outlook ", kata Barclays. Dalam Setiap Kasus, penentu untuk Q3 GDP Lebih Penting IP Agustus Report, yang akan Dirilis pada 25 September. Pertumbuhan dan Inflasi di Singapura telah jatuh, tetapi tidak cukup untuk memicu pelonggaran lebih lanjut MAS. MAS tetap tegas terfokus pada inti jangka menengah Inflasi Driver Key, The Pasar Kerja ketat, sementara The Hasil dari 11 September Pemilihan umum memastikan Continuity The Kebijakan Ekonomi Saat. "Dengan potensi tingkat rendah Pertumbuhan, Output Gap mungkin akan sedikit negatif Tahun ini. Dengan demikian, tidak ada Kami berharap untuk Perubahan Kebijakan The SGD NEER Parameter Kebijakan Oktober mendatang di MPS", Ditambahkan Barclays.